Senin, 04 Juli 2011

Mani Encer & Hamil

Assalamualaikum dok saya mau Tanya jika sperma suami encer dan istri tidak keluar air mani apakah bisa hamil dok??

Wa’alaikum salaam wa rahmah, pak. Cairan mani secara kasat mata terlihat encer tidak dapat dipakai untuk memprediksi kualitas dari cairan mani tersebut. Oleh karena itu, untuk menentukan kualitas dan kuantitas mani yang encer perlu dilakukan analisis semen dasar di laboratorium Andrologi, antara lain diperiksa parameter konsentrasi / jumlah spermatozoa, motilitas dan morfologi spermatozoa. Dan bila konsentrasi spermatozoa dibawah 5 juta/ ml (extreme oligozoospermia) perlu dilakukan analisis semen lanjutan seperti pemeriksaan biokimia semen kuantitatif, uji HBA, fragmentasi DNA spermatozoa, dll sesuai hasil pemeriksaan dokter spesialis Andrologi.
Sebaiknya spermatozoa di air mani memiliki konsentrasi ≥ 20 juta/ml, gerakan (a) ≥ 25 % atau bila gerakan (a) kurang dari 25 % maka gerakan (a+b) ≥ 50 %, dan bentuk spermatozoa normal ≥ 30 % (WHO, 1999).
Untuk istri tidak keluar air mani, mungkin yang dimaksud adalah cairan lubrikasi yang belum ada. Untuk terjadinya kehamilan, hanya dapat terjadi pada masa subur ketika serviks menghasilkan cairan lendir serviks yang bertambah jumlahnya dengan warna yang jernih dan elastis. Bukan dari cairan lubrikasi vagina yang terjadi karena rangsangan seksual berupa transudasi cairan.
Mengenai peluang hamil maka harus dilakukan evaluasi pada pasangan suami-istri, karena fertilitas / kesuburan ditentukan oleh kedua faktor secara bersama-sama yaitu faktor wanita dan faktor pria. Sekali lagi, kehamilan tidak ditentukan oleh sperma suami encer /tidak dan keluarnya cairan lubrikasi isteri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar