Senin, 13 Juni 2011

Testis Turun

Bu T : selamat siang dok, saya mau Tanya testis suami saya kok turun ya, dan spermanya terlalu encer, apakah testis turun dan spema encer tidak bias membuhi sel telur ?

Pada masa janin testis berada di rongga abdomen dan beberapa saat sebelum bayi dilahirkan, testis mengalami desensus testikulorum atau turun ke dalam kantong skrotum. Posisi testis dapat di skrotum, inguinal, tidak teraba, atau juga ektopik.
Dari cerita bu T mungkin posisi testis kiri dan kanan yang tidak sama, salah satunya terletak lebih rendah, selama masih di dalam kantong skrotum maka masih dianggap normal.
Pemeriksaan fisis testis selain mengenai posisi / terletak di mana, juga perlu periksa berapa volume testis, konsistensi (kenyal / keras), ada nyeri atau tidak.
Warna normal semen (air mani) adalah putih abu-abu (putih mutiara). Apabila warna putih jernih dimungkinkan konsentrasi spermatozoa ekstrim oligozoospermia atau azoospermia yang dimasyarakat sering menafsirkan dengan istilah “mani encer”.
Untuk punya anak tentu harus memiliki testis yang merupakan "pabrik sperma" yang baik, yang diharapkan dapat menghasilkan sperma dengan kualitas dan kuantitas yang baik pula.
Sperma yang dihasilkan harus memiliki :
- Kemampuan bergerak (motilitas) yang progressif > 32 % agar dapat mencapai posisi sel telur.
- Jumlah yang cukup (konsentasi > 15 juta / ml) agar setiap sperma dapat melepaskan enzim hyaluronidase yang akan mencairkan sel kumulus yang mengintari sel telur.
- Dapat Mengenal (recognisi).
- Menembus (penetrasi) sel telur.
- Melebur (fusi) dengan materi genetik dari sel telur.
Dengan kompleksitas yang ada tentu diperlukan wawancara secara sistematis, pemeriksaan andrologis dan ditunjang pemeriksaan lab analisis semen.

1 komentar: