Minggu, 29 Mei 2011

Keputihan & Hub. Intim

Jika vagina mengalami banyaknya keputihan apakah ada berpengaruh saat berhubungan intim ?

Keputihan atau fluor albus merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasa disebut juga vaginitis dengan keluhan iritasi, kemerahan, rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar, dan mengeluarkan cairan vagina yang banyak, berwarna, disertai bau busuk dan terasa nyeri sewaktu berkemih atau bersenggama. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit.
Keputihan yang banyak dapat mengganggu saat berhubungan intim, misalnya bau yang timbul dari keputihan bisa merusak mood pasangan, tapi juga diri penderita karena perasaan tidak nyaman, malu, nyeri ketika hubungan intim yang disebut dyspareuni.
Ketidaknyamanan dalam hubungan intim umumnya disebabkan oleh arousal dan lubrikasi yang tidak adekuat. Sekitar 10 % wanita mengalami nyeri yang hebat pada area masuk ke vagina yang disebut vulvar vestibulitis syndrome (Conner & Robinson, 2006).
Sangat penting untuk diterapi dan disembuhkan vaginitis yang diderita. Iritasi kronis dari infeksi jangka panjang dapat merupakan predisposisi untuk terjadinya perubahan sel-sel di serviks untuk terjadinya kanker.
Saran :
- Makan dengan gizi seimbang (konsumsi rendah gula dan karbohidrat).
- Menjaga kesehatan dengan istirahat cukup, tidur cukup dan berolahraga.
- Menjaga kebersihan area genital dengan menggunakan sabun dengan pH yg sesuai, arah cebok dari depan ke belakang, menggunakan celana dalam yang dapat menyerap keringat dan tidak terlalu ketat, hindari penggunaan cairan pembersih vagina secara berlebihan, serta membersihkan area genital pasangan sebelum hubungan intim.
- Agar terapi pada wanita yang mengalami keputihan dapat tuntas, perlu juga diperiksakan pihak pria apakah juga terjadi infeksi di kelenjar aksesoris pria (Male Accessory Gland Infection / MAGI) agar tidak kerjadi ping-pong fenomena.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar