Senin, 30 Mei 2011

Suami Oligoastenozoospermia

Eva : dokter sperma suami saya Oligoastenizoospermia, kami sudah mengkonsumsi tibestan dan carnon, selama 3 bulan, tapi kok belum menunjukkan peningkatan ya dok??, padahal kondisi badan bagus, mohon saran

Dear bu Eva,
Untuk meningkatkan konsentrasi spermatozoa (yg oligo) yg perlu
ditingkatkan adalah spermatogenesis (proses pembuatan sperma) dan ini
juga tergantung dari kapasitas produksi di testis (pabrik untuk
membuat sperma), kapasitas produksi setiap individu tentu
berbeda-beda. salah satu indikatornya adalah ukuran testis.
Untuk motilitas (yg astheno) mungkin banyak tidak bergerak/lambat
karena ROS (reactive species oxygen) yang tinggi, adanya toksisitas,
lekosit tinggi.
Bagaimana dengan morfologinya ?, karena morfologi yg jelek biasanya
gerak sperma juga tidak baik.

Untuk konsumsi tribestan yang berasal dari tribulus teritris yang
mengandung zat aktif prostodiosin yang merupakan prekursor DHEA yang
dapat menjadi estrogen atau testosteron, diharapkan pada pria akan
menjadi testosteron (yang tidak begitu tinggi kadar yg dapat
ditingkatkan agat tidak ada feedback negatif) yg diharapkan nantinya
akan membantu proses pembuatan sperma.
sedangkan carnon adalah campuran 2 obat yaitu carnitin dan koenzim 10
yang merupakan antioksidan yg diharapkan menangkal zat oksidatif
(ROS). Karena pembentukan sperma dari bibit (spermatogonium) sampai
dikeluarkan untuk dilakukan analisis sperma memerlukan waktu sekitar
72 hari (sekitar 3 bln) yang pastinya ROS juga akan tinggi pada pria
yang mengalami infertilitas.

Bu Eva harus bersabar, karena pengobatan untuk infertilitas pria
dengan obat-obatan (terapi empiris) biasanya dideadline sampai 9
bulan, yang setidaknya menjalani 3 bulan agar dapat meningkatkan
kualitas dan kuantitas sperma. Diagnosis oligoastheno hanya merupakan
diagnosis laboratorium berdasarkan konsentrasi dan motilitas,
sedangkan tujuan pasangan suami istri adalah mendapatkan
momongan/keturunan.

Stimulasi (peningkatan konsentrasi spermatozoa) yang idealnya dari
pengalaman saya adalah dengan injeksi hormonal FSH dan LH, FSH untuk
inisiasi proses spermatogenesis sedangkan LH untuk maintenance proses
spermatogenesis setiap hari senin sampai jum'at secara bergantian
selama 3 minggu yg disebut 1 kuur, diselingi istirahat 1 minggu dapat
dilanjutkan sampai 3 - 6 kuur. Karena harganya mahal, maka pada
konsentrasi sperma yg dibawah normal dgn proses spermatogenesis sdh
berjalan namun masih kurang maka biasanya dilakukan penurunkan dosis
dan hanya pakai satu jenis injeksi saja 2x seminggu, selama 1 s/d 3
kuur. Kalau sudah cukup untuk syarat insem makan dilakukan insem
sambil proses pembuahan berjalan seperti biasanya dengan tujuan
meningkatkan angka kehamilan

Bila bu Eva sudah lama menikah, dengan terapi empiris dengan pembuahan
alami belum ada tanda2 kehamilan maka akan dimotivasi untuk dilakukan
reproduksi berbantu.
Demikian bu Eva, Terima kasih. Semoga cepat dapat momongan.


Salam,



Anton Darsono
----------------------

1 komentar:

  1. sesilia: Dokter,saya sesilia,26 thn dan suami sy 39 thn,tadinya suami saya jg divonis ekstemoligoastenoteratozoospermia kemudian setelah cek sperm ke lab utk yg ke-2xnya serta minum obat dan vitamin menjadi astenoteratozoospermia,yg ingin sy tanyakan apakah kemungkinan utk bisa hamil secara alami masih bisa?kami sdh berusaha sekuat tenaga,apapun rekomendasi orng sdh dicoba,pernah saya positiv hamil dibln juni 2010 tapi kenapa ya dok besoknya hasil tespeknya jadi negativ? maaf dok dgn obat2 herbal sy bs hamil wkt itu...trimakasih mohon jawabannya

    BalasHapus