Minggu, 29 Mei 2011

Penis Patah

Jika berhubungan terlalu keras apakah penis dapat patah ?

Pada saat keadaan terangsang, corpus cavernosum akan terisi darah yang menyebabkan penis membesar (tumescence) dan ketika aliran darah terus mengisi corpus cavernosum, aliran balik melalui vena terhenti karena terjepitnya pembuluh vena oleh tunika albugenia penis sehingga penis menjadi keras (rigid) maka terjadilah ereksi.
Istilah penis patah atau fraktur penis, dasarnya kurang tepat. Karena penis manusia tidak memiliki tulang. Penis yang patah sebetulnya merupakan ruptur tunika albugenia penis atau robekan pembungkus corpus cavernosum penis. Patah pada penis hanya terjadi pada saat ereksi. Robeknya tersebut berada di bawah kulit, sehingga biasanya terdengar bunyi krak, terasa nyeri hebat, luka memar dan mengakibatkan bengkak pada penis.
Fraktur penis terjadi karena ada benturan keras ataupun penis tertekuk ketika ereksi seperti ketika penis menghantam tulang kemaluan atau perineum pasangan karena hubungan seks yang terlalu kasar, posisi hubungan seksual yang salah dan terlalu bersemangat memainkan penisnya saat penetrasi. Selain faktor hubungan seksual, masturbasi yang terlalu kasar, berguling di tempat tidur saat penis tengah ereksi, terburu-buru berpakaian saat penis masih ereksi mungkin mengakibatkan fraktur penis.
Untuk mendiagnosa terjadinya fraktur penis diperlukan pemeriksaan penunjang MRI atau cavernosography. Pemeriksaan penunjang ini memberikan informasi jelas mengenai cedera yang terjadi pada penis.
Bagaimana cara mengatasinya, penis yang patah ini merupakan salah satu keadaan darurat medis dimana diperlukan penanganan operasi oleh dokter bedah dengan segera, untuk dijahit pembungkus penis yang robek. Pada banyak kasus, setelah dioperasi penis dapat ereksi dengan normal.
Komplikasi yang bisa terjadi antara lain disfungsi ereksi, penis bengkok permanen, rasa sakit ketika berhubungan intim dengan pasangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar