Minggu, 29 Mei 2011

Kurang Puas

Sutrisno : Dok saya ada masalah, mengapa saya kalau hubungan intim selalu kurang puas, padahal kalo setiap main bisa 5x dalam semalam??, sampai saya mempunyai istri 4, sampai semua istri saya blm bisa menandingi permainan sex saya, sampai 2 istri saya kemaluannya sampai dijahit, padahal saya tidak memakai obat kuat sama sekali, diri saya jika melihat pakaian orang yang tersingkap atau terbuka dan pakaian tipis/ketat, barang saya langsung bangun, yang ingin saya tanyakan Normalkah diri saya??dan adakah obat yang bisa mengurangi daya sex saya??, dan kemana saya harus berobat??, dan jika ada wanita yang bisa mengalahkan pertandingan sex saya akan saya nikahkan, mohon bantuannya dok. Terima kasih.

Perlu diekplorasi lebih lanjut mengapa pak Sutrisno selalu kurang puas dengan hubungan intim disertai dengan gairah seks atau libido yang sangat tinggi dan juga pasangan. Libido sangat berpengaruh terhadap kehidupan seksual, seseorang dengan libido tinggi cenderung untuk memaksa keinginan seksualnya pada pasangan maupun menikah berulang kali.
Perlu ekplorasi juga mengenai masalah seksual pada istri yang tak terungkap seperti menurunnya libido, bangkitan seksual, orgasme yang mungkin terjadi, masalah tersebut akan bertambah bila istri anda mulai memasuki masa menopause dimana terjadi penurunan hormon estrogen sehingga terjadi penipisan dinding vagina dan penurunan lubrikasi dinding vagina ditambah lagi bila istri anda juga menderita penyakit kronis yang mempengaruhi pembuluh darah seperti hipertensi, diabetes mellitus dan sebagainya sebagai akibat itu semua akan menyebabkan nyeri bila melakukan hubungan seksual (dispareunia) bahkan trauma pada alat vital.
Bila dirasakan pak Sutrisno kurang terpuaskan secara seksual dari perkawinan yang ada, bahkan mencari lagi serta tidak dapat mengendalikan libido yang timbul tentu harus diterapi. Pernikahan bukanlah solusi untuk mengatasi masalah yang ada.
Saran saya, sebaiknya diperiksakan ke ahli seksual baik pak Sutrisno maupun pasangan dalam mengekplorasi permasalahan agar dapat diberikan konseling maupun terapi dengan obat-obatan seperti hormonal, neuroleptik ataupun tranquilizer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar