Selasa, 31 Mei 2011

Testis Belum Turun

Selamat siang Dr. Anton Darsono Wongso,

Saya mempunyai seorang anak laki laki yang sekarang usianya 13 bulan. Pada waktu lahir sudah didiagnosa oleh dokter anak, buah zakar yang sebelah kiri belum turun, sedangkan yang sebelah kanan normal. Saat itu dokter anak menyarankan agar ditunggu hingga usia 2 tahun.
Saat usia 8 bulan, anak kami kena diare sehingga kami membawanya ke dokter anak sambil kami bertanya tentang buah zakarnya. Menurut pendapat beliau lebih baik di USG untuk mengetahui posisi buah zakar. Setelah kami lakukan USG ternyata tidak terlihat buah zakar dalam saluran. Saat usia 1 tahun kami kembali melakukan USG dan hasil tetap menunjukan tidak terlihat buah zakar dalam salurannya. Dokter menyarankan untuk dilakukan MRI, dengan asumsi kemungkinan buah zakar ada di dalam perut.
Bagaimana menurut pendapat dokter? Mohon petunjuknya.
Atas bantuannya saya ucapkan banyak terima kasih.


Dear Bu V,

Dari paparan bu V, untuk buah zakar (testis) yang sebelah kiri :
ada 2 kemungkinan yang ada :
1. Maldesensus testis (testis memang ada namun tidak berada dikantong skrotum),
2. Anorkismus (testis memang tidak ada), biasanya terjadi secara kongenital yg memang tidak terbentuk testis atau testis yg ada mengalami atrofi.

Testis awalnya ada di dalam rongga abdomen (perut) dan beberapa saat sebelum lahir akan mengalami turun ke dalam kantong skrotum (kantong zakar) yang kita sebut desensus testis.
Bila proses ini tidak berjalan baik testis tidak akan berada di dalam kantong skrotum yang kita sebut maldesensus testis.
Maldesensus ada 2 yaitu :
1. Kriptokismus bila testis tidak mencapai skrotum namun masih berada di jalur yg normal. atau
2. Testis ektopik bila testis keluar dari jalur yg normal.


Kemungkinan letak testis maldesensus :
- Kriptokismus :
1. testis retraktil
2. Inguinal
3. abdomen

-Ektopik :
4. inguinal superfisial
5. penil
6. femoral

Saran saya : yg penting diketahui dulu ada atau tidak testis, kalau ada letaknya di mana.
Untuk diagnostik pencarian MRI dapat dilakukan untuk explorasi didalam abdomen yg juga tidak invasif.

Namun dari bagian bedah urologi merekomendasikan untuk dilakukan :
Flebografi selektif untuk mencari keberadaan pleksus pampiniformis, bila ada pleksus tsb maka testis memang ada atau diagnostik laparoskopi untuk mencari keberadaan testis.

Untuk penanganannya :
prinsipnya kalau ada testis harus diturunkan ke skrotum.
Caranya dengan :
1. obat atau
2. bedah (orkidopeksi).
Untuk bedah, sekarang mereka merekomendasikan dilakukan pada usia anak 1 tahun.

Demikian Bu V yang dapat saya jelaskan mengenai paparan dari kasus diatas.

Salam,


Anton Darsono
---------------------

1 komentar:

  1. saya mengalami kejadian yang sama seperti anak ibu itu dok, tetapi yang tidak ada sebelah kanan.
    Dan saya kadang kadang mendapati sebuah benjolan di bagian bawah perut saya, dan rasanya sakit ketika benjolan itu ada.
    kata dokter itu adalah hernia, tapi setelah saya membaca sebuah artikel di internet, mungkin saya mengidap Maldesensus testis.
    sebenarnya apa yang terjadi pada saya dok?

    terima kasih

    BalasHapus